GAMBAR TEKNIK DALAM PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK

GAMBAR TEKNIK DALAM PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK
 (Makalah biasa)

Disusun oleh         :
·        Yatna Supriyatna            ( 5115141062 )

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014-2015


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul GAMBAR TEKNIK DALAM PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK” Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata mata kuliah Menggambar Teknik.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada
1.    Bapak Aris Sunawar selaku dosen matakuliah Menggambar Teknik.
2.    Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dan bekerja sama dengan baik dalam penyusunan makalah ini  ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari pembaca guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Jakaeta, 10 Desember 2014


Penyusun




DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1.   Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2.   Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3.   Tujuan............................................................................................... 1
1.4.   Manfaat Makalah.............................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................
2.1.   Pembahasan....................................................................................... 2
A.    Pengertian Gambar Teknik................................................... 2
B.     Fungsi gambar teknik............................................................ 2
C.     Rancangan instalasi listrik.................................................... 3
D.    Persyaratan Instalasi Listrik.................................................. 7
BAB 3 PENUTUP........................................................................................ 10
3.1.Kesimpulan....................................................................................... 10
3.1. Saran................................................................................................ 10
Daftar Pustaka.............................................................................................. 11
Biodata Penyusun......................................................................................... 12


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.     Kurangnya pengetahuan kita terhadap fungsi gambar teknik
2.     Masih banyak yang belum tahu apa saja persyaratan dalam instalasi listrik
3.     Langkah dalam merancang instalasi yang kurang sistematis.
1.2. Rumusan Masalah
1.     Apa pengertian gambar teknik itu sendiri?
2.     Apa fungsi gambar teknik?
3.     Bagaimanakah langkah dalam merancang instalasi listrik?
4.     Apa persyaratan instalasi listrik?
1.3. Tujuan
1.     Menambah pengetahuan kita tentang fungsi-fungsi gambar teknik
2.     Belajar bagaimana langkah-langkah dalam merancang instalasi listrik
3.     Menambah pengetahuan kita tentang syarat-syarat instalasi listrik.
1.4. Manfaat Makalah
1.     Sebagai sarana pembelajaran dalam menambah wawasan kita tentang instalasi listrik
2.     Memperdalam pengetahuan kita tentang syarat-syarat insta;asi listrik.


BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.Pembahasan
A.    Pengertian Gambar Teknik
Sebelum mengenal gambar teknik lebih jauh sebaiknya kita mengetahui dulu pengertian dari gambar itu sendiri. Menurut Oemar Hamalik (1986:43) berpendapat bahwa “ Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 329) “ Gambar adalah tiruan barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya.”

Sejak dahulu kala gambar sudah dipakai untuk berkomunikasi antar individu manusia dan sampai sekarang cara berkomunikasi dengan gambar ini masih dipakai bahkan dikembangkan dengan diterapkannya sebagai standar komunikasi orang-orang teknik. Gambar teknik mesin merupakan dasar yang harus di kuasai oleh seorang ahli mesin
(mekanik), baik sebagai perencana, maupun sebagai pembuat, karena setiap perancanaan akan dituangkan kedalam gambar kerja bengkel, yang diperlukan sebagai referensi atau patokan.
B.     Fungsi gambar teknik
Gambar teknik berfungsi sebagai bahasa tertulis dalam bentuk gambar antara perencana dan pelaksana, sebagai konsekuensinya kedua pihak harus betul-betul memahami dalam arti harus dapat membuat, membaca dan mengoreksi gambar. Gambar teknik juga mengandung unsur seni, tetapi juga harus memperhatikan aturan-aturan tertentu, seperti di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antar lain PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik).

Dalam suatu perancangan, produk yang dihasilkan adalah gambar dan analisa. Gambar adalah bahasa teknik yang diwujudkan dalam kesepakatan simbol. Gambar ini dapat berupa gambar sket, gambar perspektif, gambar proyeksi, gambar denah serta gambar situasi. Gambar denah ruangan atau bangunan rumah (gedung) yang akan dipasang instalasi digambar dengan menggunakan lambanglambang (simbol-simbol) yang berlaku untuk instalasi listrik.

C.     Rancangan instalasi listrik
Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknik, yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pemasangan suatu instalasi listrik. Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca dan dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus diikuti ketentuan dan standar yang berlaku.
Rancangan instalasi listrik terdiri dari :
a)      Gambar situasi, yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan rancangan penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.
b)      Gambar instalasi yang meliputi:
1)      Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya (pelayanannya), seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB dan lain-lain.
2)      Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai pengendalinya seperti hubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan gawai pengatur kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang sirkit akhir.
3)      Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam butir b) dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut.
4)      Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik.
c)      Diagram garis tunggal, yang meliputi :
1)      Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran pengenal komponennya;
2)      Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembagiannya;
3)      Sistem pembumian dengan mengacu kepada 3.18;
d)      Ukuran dan jenis penghantar yang dipakai.
Gambar 2. Diagram Garis Tunggal
e)      Gambar rinci yang meliputi :
1)      Perkiraan ukuran fisik PHB;
2)      Cara pemasangan perlengkapan listrik;
3)       Cara pemasangan kabel;
4)      Cara kerja instalasi kendali.
CATATAN Gambar rinci dapat juga diganti dan atau dilengkapi dengan keterangan atau uraian.
f)       Perhitungan teknis bila dianggap perlu, yang meliputi antara lain :
1)      Susut tegangan;
2)      Perbaikan faktor daya;
3)      Beban terpasang dan kebutuhan maksimum;
4)      Arus hubung pendek dan daya hubung pendek;
5)      Tingkat penerangan.
g)      Tabel bahan instalasi, yang meliputi:
h)      Jumlah dan jenis kabel, penghantar dan perlengkapan;
i)       Jumlah dan jenis perlengkapan bantu;
j)       Jumlah dan jenis PHB;
k)      Jumlah dan jenis luminer lampu.
l)       Uraian teknis, yang meliputi :
1)      Ketentuan tentang sistem proteksi dengan mengacu kepada 3.17;
2)      Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara pemasangannya;
3)      Cara pengujian;
4)      Jadwal waktu pelaksanaan.
m)   Perkiraan biaya
Selain gambar-gambar diatas, dalam merancang atau menggambar instalasi listrik penerangan dan tenaga, juga dilengkapi dengan analisa data perhitungan teknis mengenai susut tegangan, beban terpasang dan kebutuhan beban maksimum, arus hubung singkat dan daya hubung singkat. Disamping itu masih juga dilengkapi juga dengan daftar kebutuhan bahan instalasi, dan uraian teknis sebagai pelengkap yang meliputi penjelasan tentang cara pemasangan peralatan/bahan, cara pengujian serta rencana waktu pelaksanaan, rencana anggaran biaya dan lama waktu pengerjaan.
Bangunan gedung baik untuk rumah tinggal, kantor, sekolahan yang dilengkapi sarana pendukung listrik dalam membangun agar dapat berfungsi dan dihuni dengan baik, nyaman serta memenuhi keselamatan memerlukan perencanaan gambar instalasi listrik yang cermat dengan mengacu pada aturan-aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik listrik.
Gambar instalasi listrik memegang peranan yang sangat vital dan menentukan dalam suatu perencanaan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan pemasangan instalasi dapat dilaksanakan .
Untuk instalasi penerangan yang kecil dengan nilai daya pasang 450 VA, disebut instalasi listrik penerangan 1 phase, 1 group dengan pengaman arus (MCB) 2 Ampere. Pelayanan tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke pemakai (kwh + MCB) merupakan tugas dari PLN sedangkan dari panel bagi (kotak sekering) sampai ke pemasangan titik nyala (lampu dan kotak kontak) dan satu unit grounding (pentanahan) merupakan tugas Biro Teknik Listrik (BTL). Penempatan Saklar dan Kotak Kontak Penempatan saklar dekat pintu dan mudah dicapai oleh tangan, arah tuas (kutub)  saklar harus sama baik saat di-on-kan  maupun di-off-kan, sedangkan pemasangan dan penempatan kotak kontak disesuaikan dengan beban yang akan disambung. Tinggi penempatan saklar dan kotak kontak 150 cm diatas lantai.
D.    Persyaratan Instalasi Listrik
Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah untuk terselenggaranya dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada keselamatan manusia ter hadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik.
Persyaratan tersebut meliputi :
1)      Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan maupun pengawasannya.
Persyaratan umum instalasi listrik ini tidak berlaku untuk :
a)      Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk menyalurkan berita dan isyarat. 
b)      Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan pelayanan kereta rel listrik.
c)      Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan lain yang digerakkan secara mekanik.
d)      Instalasi listrik dibawah tanah dalam tambang.
e)      Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt dan dayanya tidak melebihi 100 watt.
2)      Ketentuan yang Terkait
3)      Syarat-Syarat Instalasi Listrik
Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik, antara lain :
a)      Syarat ekonomis
Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil mungkin.
b)      Syarat keamanan
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti: gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya.
c)      Syarat keandalan (kelangsungan kerja)
Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadi instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil.

BAB 3
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Gambar teknik memiliki fungsi-fungsi tersendiri dan fungsi umum dari gambar teknik yaitu sebagai bahasa tertulis dalam bentuk
gambar antara perencana dan pelaksana
.
Dalam merancang instalasi listrik ternyata memiliki syarat-syarat yang harus  dilakukan atau terpenuhi agar instalasi yang dirancang benar atau berfungsi dengan baik.
3.2.Saran
Untuk memperoleh gambar yang baik serta rancangan instalasi listrik yang baik pula maka kita harus mengetahui terlebih dahulu apa fungsi dari gambar itu sendiri, bagaimana langkah-langkah atau prosedur dalam merancang instalasi dan kita juga harus mengetahui apa saja syarat-syarat dalam merancang instalasi.


Daftar Pustaka

Comments

Popular Posts

Metafisika dalam Agama dan Manfaatnya (Filsfat ilmu)